Jumat, 31 Maret 2017

JANGAN ABAIKAN PENDIDIKAN BESERTA FASILITASNYA

Sumber gambar dok. okezone

Negara yang besar dan manju adalah Negara yang menitik beratkan perhatianya pada dunia penidikan, lihat saja Jepang ketika diserang pasukan sekutu dengan dibombardirnya kota Hirosima dan Nagasaki, sehingga melumpuhkan keperkasaan Jepang terhadap sekutu, dan yang bikin salut kita adalah sikap  kaisar jepang yang melihat kehancuran dua kota tersebut tidak menayakan berapa kerugian materi, berapa gedung yang hancur,berapa jumlah tentara yang mati tetapi kaisar Jepang menayakan berapa jumlah guru yang masih hidup, dengan sisa guru yang masih hidup dan perhatian serius pemerintah Jepang terhadap dunia pendidikan mampu membuat Jepang bangkit dan maju dalam semua lini.
Begitu pula dengan pemerintahan Jerman yang mengatakan bahwa urusan pendidikan adalah urusan Negara sehinga mengantarkanya pada kemajuan sains dan teknologi yang pesat demikian juga dengan Amerika Serikat, Inggris, Cina, Korea dan Negara-negara maju lainya, yang menitik beratkan pendidikan sebagai faktor utama dan penentu kemajuan bangsanya.
Bagaimana dengan Negara kita dan dunia pendidikan di Negara kita saat ini, kualitas pendidikan di Indonesia memang terbilang cukup memprihatinkan berdasarkan data dari UNISCO, Indonesia menempati posisi  109 dalam angka Human Development Index (HDI) yang dihitung berdasarkan beberapa aspek, termasuk kualitas dan fasilitas pendidikan. Menurut data The Worid Economic Forum di swedia, daya saing pendidikan di Indonesia termasuk rendah yaitu menempati urutan yang ke 37 dari 57 negara yang disurvei. Sedangkan menurut studi survei yang dilakukan instansi political and Economic Risk Consultant (PERC), kualitas pendidikan di Indonesia menempati urutan 12 dari 12 negara di asia yang disurvei.
Dalam masalah kualitas pendidikan masih banyak daerah-daerah belum menerima pendidikan yang layak, seperti fasilitas buku yang tersedia gedung yang memadai bahkan kualitas dari guru dan tenaga pengajar lain juga dirasa belum kompeten. Sehinga sulit untuk mewujudkan pelayanan pendidikan yang berkualitas.
Selain itu ironi gedung sekolah yang sangat tidak layak rapuh dan reot bahkan sangat membahayakan bagi guru dan siswa yang ada didalamya bahkan mereka harus berpindah tempat ketika hari hujan  ada sebanyak 90 murid Madrasah Ibtidaiyah Taufikurahman didesa sungai pinang baru kecamatan sungai tabuk kabupaten banjar maerasakan hal tersebut sebagaimana diberitakan di Koran Banjarmasin post tanggal 3/3/2017. Bahkan ada Beberapa sekolah menengah dilombok ketika mau menghadapi ujian nasional berbasis computer (UNBK) harus meminjam leptop siswa supaya ujian nasional bisa terlaksana (Radar Lombok 20 April 2016)
        Ada sejumlah sekolah yang harus melaksanakan UNBK di sekolah lain. Misalnya, SMA Negeri 1 Kejobong, Kabupaten Purbalingga yang tidak memiliki laboratorium komputer sendiri untuk menggelar UNBK. Para siswa kelas 12 di sekolah itu terpaksa 'menumpang' UNBK di SMK 1 Muhammadiyah Purbalingga yang berjarak 30 kilometer
Kepala SMA Negeri 1 Kejobong, Muhlasin mengatakan biaya UNBK yang harus dikeluarkan sekolah membengkak, diantaranya untuk menyewa bus untuk memberangkatkan siswa yang ikut UNBK ke sekolah lain. Reporter Radio 99 FM jaringan KBR, Senin (13/3/2017).
Hal diatas membuktikan daya dukung Negara dalam memfasilitasi  sarana dan prasarana pendidikan sangat minim, jika pihak sekolah hanya mengharapkan bantuan dana sosial masyarakat untuk menyelesaikan masalah, dimana dana sosial jumlahya sangat kecil dan justru melihatkan abainya Negara terhadap fasilitas sekolah jika hal ini terjadi mana mungkin tercapai Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas .
Instansi-intansi pendidikan tidak sekedar butuh dana sosial, yang dibutuhkan penagan menyeluruh permasalahan mereka hinga terselaesaikan. Sehingga instansi pendidikan bisa benar-benar fokus mendidik SDM didalamya dengan oktimal, logikanya karena sudah ada pemerintah yang mengurusi seperti yang tercantum dalam UUD 1945 Pasal 31 ayat 2. Setiap warganegara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. Dan ayat 3. Pemerintah mengusahakan dan menyelengarakan suatu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta ahlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, serta bunyi ayat 4. Negara mempioritaskan anggaran pendidikan sekurang kurangnya dua puluh persen dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta anggaran pendapatan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelengaraan pendidikan nasional. sehingga Instansi pendidik tidak lagi dipusingkan dengan memikirkan peningkatan fasilitas pendidikan. Dengan begitu, SDM berkualitas pun akan terbentuk.
Jika masalah pendidikan ini dibiarkan tampa mencari akar masalah dan solusi masalah yang pasti dan tepat, bagaimana mungkin peradapan suatu bangsa yang gemilang  itu akan terwujudkan. Maka perlu disini kita menelisik lebih jauh lagi apa yang menjadi sebab Indonesia tidak kunjung lepas dari problematika pendidikan.
Usut punya usut, sistem kapitalis-sekuleris lah yang telah menjadikan Indonesia dalam jeratan lingkaran keterpurukan. Hal ini menjadikan fungsi Negara mandul dan tumpul. Negara sebagai pilar utama megngurus urusan warga negaranya, tidak mampu memberikan fasilitas dan infrastruktur pendidikan yang terbaik. Sistem kapitalis inilah yang mengerogoti sendi-sendi perekonomian Indonesia sehinga berdampak buruk terhadap sistim pendidikan. Sehinga dengan sistem kapitalis lah semua diukur dengan untung rugi yang semua dilihat dari aspek materi membuat gelap mata, sehinga dana yang seharusnya untuk alokasi pendidikan tidak teralokasi bahkan terkorupsi. Sehingga pemenuhan hak-hak warga Negara tidak dapat diwujudkan oleh Negara secara menyeluruh. 

 Pendidikan merupakan salah satu modal yang sangat penting untuk menjalani kehidupan bermasyarakat jika pendidikan mampu mencerdaskan dan mensejahtrakan setiap individu sehing masyarakat pun akan mendapatkan pendidikan yang berkualitas, berkualitas tidaknya pendidikan tergantung pada apa yang didapatkan oleh individu dan masyarakatnya dan baik burunya kualitas pendidikan yang diberikan pada rakyat pasti berdampak pada maju dan mundurnya suatu bangsa dan Negara.


EmoticonEmoticon