Minggu, 02 April 2017

Mewaspadai Munculnya Pahlawan Kesiangan dalam Ujian Nasional


Sumber foto http://www.wirahadie.com

Obrolan ringan dengan teman-teman seprofesi dari berbagai instansi beberapa waktu lalu membicarakan bagaimana anak-anak kita untuk sukses menghadapi ujian nasional, ada fenomena yang menarik perhatian kami, dan hal ini sudah ada semenjak diadakanya Ujian Nasional, jika kebanyakan guru menyiapkan Ujian Nasional dengan segenap kemampuan dan keilmuanya  serta waktunya untuk menghadapi Ujian Nasional beda halnya dengan sosok pahlawan kesiangan ini ketika mau menghadapi Ujian Nasional mereka menyiapkan tim kusus untuk sukses ujian dengan menyontek dan lulus tamapa harus susah payah belajar, tampa mperhatikan etika dan kaidah-kaidah hukum yang berlaku.

Salah satu contoh dari cerita  teman  saya yang begitu antusias bercerita dengan rasa sakit dihatinya ketika bertemu dengan anak didiknya yang sudah lulus sekolah  beberapa tahun yang lalu mereka bercerita bahwa ada siswa yang mengatakan  untung  ada guru si anu yang menjadi sosok pahlawan kami makanya kami tenag walaupun kami jarang masuk bimbel (Bimbingan Belajar) dan tidak belajar Pun kami pasti lulus, ingatan memori saya teputar bererapa tahun yang lalu ketika ujian nasional muncul dan menjadi momok bagi siswa dan wabil khusus guru tekanan demi tekanan bahkan demi  pencitraan muncul, sehingga idialisme  dan profisionallitas guru dipertaruhkan demi nama lembaga, daerah dan lain sebagainya dengan dalih penyelamatan generasi dan ini terjadi di berbagai daerah di negeri ini.

Inilah pikiran prakmatis yang sering dimunculkan oleh sebagian para pendidik kita padahal jika kita mau menelisik kebiasaan menyontek merupakan salah satu sumber penghancuran generasi yang menimbulkan budaya korupsi dinegri ini, sebab dengan cara menyontek berjamaah atau menyontek yang tersistem dengan panduan oknum guru yang bagaikan pahlawan kesiangan dihadapan anak-anak yang notabenya malas belajar akan membuat rusak sistem pendidikan.dan Untuk menghancurkan Negara tidak perlu mengunakan mortil ataupun rudal tetapi cukup membiarkan anak dikik mencontek dan melongarkan disiplin belajarnya. 

Sistem yang dirusaknya

Ketika pemerintah menginginkan kualitas mutu pendidikan yang baik dengan distandarkan dengan ujian nasional sehinga pemerintah bisa melihat kemampuan daya tangkap dan daya serap siswa serta kualitas pendidik di suatu daerah dengan nilai hasil ujian nasional, jika nilai yang didapat itu dari hasil menyontek dan manipulasi apa yang bisa kita lihat dari hasil pendidikan itu, makanya kita sering bertanya-tanya ketika ada sekolahan yang tidak melakukan program  kegiatan bimbingan belajar yang ekstra justru siswanya mendapat nilai tertinggi dalam ujuan nasional bahkan lulus 100% dengan rata-rata nilai tinggi. Dan malah sebalinya ketika ada sekolah melakukan persiapan yang sangat luar bisa hasilnya biasa-biasa saja.

Inilah delema seorang sekolah sekolah saat ujian nasional berlangsung tiap tahun antara idialisme seorang pendidik untuk menevaluasi hasil belaja sesuai dengan kemampuan siswanya,dari sisi lain siswa yang tidak lulus akan mencoreng nama baik sekolah , sehingga ujian nasional yang menakutkan akhirna ada beberapa kepala sekolah SMA di kabupaten karang anyar tidak patut dicontoh mereka kedapatan membocorkan kunci jawaban UAN SMA melalui email kepada sejumlah siswa di sekolahnya.(Berita Halocities.com 21/4/14) ada jua dua kepala sekolah SMA swasta dan petugas tata usaha dimakasar yang ditangkap aparat polres soppeng dan dibantu polres makasar dengan dugaan menjadi pengedar kunci jawaban soal Ujian Nasional (Kompas.com 5/4/2016).

Ketika pemerintah menginginkan peserta didik berahlak mulia pun akan sirna bagamana tidak sirna ketiak ada guru yang konsisten secara professional mendidik dan menyeleksi peserta didik untuk menjadi generasi terbaik dia meluangkan waktunya untuk mendidik nilai-nilai kejujuran nilai-nilai kedisiplinan, hilang seketika ketiaka muncul sosok pahlawan kesiangangan yang menawarkan kemudahan dengan mengajarkan mereka untuk berusaha lulus ujian dengan cara yang tidak benar dengan cara nyontek berjamaah dengan tersistem yang sangat kokoh dan rapi sehinga sangat sulit terdeteksi ataupun harus memebli jawaban-jawaban yang telah mereka tawarkan.dan siswa pun akan membenci guru-guru yang mengarahkan dia dengan cara yang sesuai dengan aturan agama maupun aturan Negara dan mereka merasa ribet dan malas untuk mematuhi guru yang bikin dia ribet karena tidak sesuai dengan keingginanya jika sampai hal ini terjadi dan menjadi maklum bersama bagamana siswa akan berahlak mulia patuh terdahap guru aturan agama dan Negara.

Generasi yang dirusak
    
Merusak karakter peserta didik dengan kebiasaan menyontek hal  ini akan merubah cara pandang peserta didik dari belajar giat untuk sukses menjadi malas belajar sebab dengan menyontek  peserta didik akan merasa malas untuk belajar dan tidak ada semangat juang sama sekali, mereka akan selalu berharap dengan hasil contekan, selain itu mereka kan selalu remehkan mata pelajaran yang tidak ada hubungan nya dengan ujian nasional, karena meremehkan pelajaranya akan berdampak pada meremehkan gurunya yang mengajar mata pelajaran tersebut, sehingga menimbulkan sikap acuh inggin mudahnya saja dan  sikap yang buruk lainya yang menimbulkan hilangnya budi pekerti yang luhur serta hilangnya sikap sopan dan santun terhadap orang tua dan guru.

Membikin generasi yang tidak taat aturan kebiasaan menyontek akan menimbulkan generasi yang tidak taat aturan karena kebiasaanya melawan aturan sejak dibangku sekolah akan menjadikan kebiasaan ketika dia menjadi pejabat Negara atau ketika bekerja di instansi-instansi yang lainya, mereka akan terbiasa melakukan tindakan-tindakan yang menyalahi aturan Negara atau aturan-aturan lainya demi untuk kepentingan pribadinya. Cerminan penguasa atau pejabat korup merupakan haslil dari proses belajar ketika dia masih sekolah.

Kembali pada obrolan awal kami, jika  nilai Ujian Nasional masih menjadi nilai ukur yang utama dalam penentuan kelulusan,Hal ini memugkinkan pahlawan kesiangan itu akan selalu muncul wlaupun celah untuk itu, ruang dan geraknya dipersempit dengan menugaskan tim pengawas independen maupun pengawas pengawas  lainya. Serta dengan ujian nasional berbasis computer sekalipun,  mereka masih bisa menembus celah-celah untuk aksi pembodohan dengan dalih penyelamatan.
Mari kita sama-sama awasi Ujian Nasional ini semogga bisa berjalan dengan sukses tidak ada lagi keculangan atau pun hal-hal yang merugikan baik untuk masa depan peserta didik maupun dunia pendidikan kita, jika ada oknum-oknum yang dicurigai segera hubungi pihak-pihak yang berwajib,Mari kita pantau terus ujian ini untuk Generasi bangsa yang lebih baik.






EmoticonEmoticon