Jumat, 17 Maret 2017

TERKIKISNYA TOLERANSI DI NEGERI INI

sumber gambar https://www.google.co.id/search?q=gambar+toleransi+dalam+kehidupan&espv


Indonesia merupakan Negara yang majemuk memiliki bermacam ragam budaya, adat istiadat, bahasa, agama, etnis dan ras. Selain itu Indonesia memiliki potensi alam yang melimpah ruah seperti hasil buminya berupa pertambangan maupun pertanian, dari logam biasa hingga logam mulia ada di negeri ini , dari batu krikil hingga batu mulia pun ada di negeri ini , dari minyak goreng hinga minyak bumi pun ada di negeri ini, sama halnya dengan hasil pertanianya semua bisa di tanam dan menghasilkan, hutanya, lautanya semua menghasilkan sehinga sering kita dengar bait lagu maupun puisi yang mengatakan “tanah kita adalah tanah surga”.
            Negeri kita yang alamnya elok dan berseri-seri ini akan menjadi daya pikat masyarakat dunia sehingga bukan hanya isapan jempol belaka bait kalimat serta kata-kata puitis yang dipopulerkan oleh para pujangga kita bahwa tanah kita adalah tanah surga. Data terbaru dari kementrian pariwisata mulai Juli hingga desember 2016 diatas satu juta wisatawan asing perbulanya masuk ke Indonesia, sedangkan data dari Badan Statistik Nasional mengkomulatifkan jumlah kunjungan wisatawan asing ke Indonesia mencapai 6,32 juta kunjungan terhitung preiode Januari-Juli 2016 atau mengalami peningkatan 7,64% dari tahun sebelumya (bisnis.com). belum lagi data para insvestor dan tenaga kerja asing yang ada di Indonesa.
            Hal ini menunjukan betapa luar biasanya negeri kita, Indonesia bagaiakan bunga desa yang di perebuktakan para jejaka, ibarat sekuntum bunga nan elok berbau wangi semerbak yang dihingapi kumbang-kumbang ditaman. Namun sangat disayangkan Kemajemukan nan hitrogen penduduknya, Indonesia belum mampu diintergrasikan dengan sempurna, disebabkan terkikisnya toleransi di negri ini, kita bisa saksikan baik di media sosial maupun televisi banyak kelompok yang memunculkan aksi provokasi sehingga merusak toleransi banyak sebab yang harus ditanggani kalau dibiarkan dan tidak diobati akan menyebabkan disintergrasi.
            Dan inilah penyeb terkikisnya toleransi yang penulis deteksi yaitu Pertama rusaknya nilai-nilai agama didalam masyarakat, hal ini disebabkan banyak hal salah satunya serangan puralisme yang menyamaratakan agama sehingga mengacaukan akidah beragama mereka, dan disinilah menimbulkan bentrokan dan konflik sehinga muncul kubu estrimis dan prularalis, mereka akan saling menyerang dan menjatuhkan. Selain itu nilai-nilai agama maupun nilai-nilai sosial budaya lokal kita dikikis habis oleh werternisasi nilai-nilai kebaratan melalui badai teknologi seperti media informasi yang berada di ujung jari, sehinga generasi ini mengikuti gaya hidup para artis luar negeri, yang menimbulkan masyarakat hidonisme sehinga ketika ada masalah langung berkelahi, menghujat, mencela tampa mencari solusi dan itu terjadi pada generasi muda saat ini.
            Politik praktis dan kekuasaan praktis inilah penyebab kedua yang penulis amati beberapa tahun ini yang menyebabkan terkikisnya toleransi di Negeri ini, dari berbagai kasus SARA hinga pembakaran gedung-gedung Negara itu disebabkan melalui pemilihan umum yang sering diselangarakan diberbagai wilayah Indonesia karena ketidak puasan para pasangan pemimpin yang kalah dalam pemilu, selain itu sikap politik masyarakat kita yang masih rendah sehingga mudah terprovokasi.
            Penyebab ketiga Sekulerisme, liberalisme, dan komunisme tiga aliran inilah yang akan terus menerus mengerogoti nilai-nilai toleransi di negeri kita, sekulerisme misalnya paham yang memisahkan nilai agama dan kehidupan bagamana mugkin orang akan menjalankan kehidupanya dengan baik kalau dipisahkan dengan nilai-nilai agamanya ,liberalisme paham yang menjunjung tinggi kebebasan sehingga dia tidak memperhatikan hak-hak orang lain hanya memperhatikan dirinya sendiri, dan komunisme paham yang tidak mengakui keberadaan agama, agama dianggap sebagai penghalang.
            Penyebab keempat munculnya kelompok-kelompok exstrimis, separatis dan teroris, kelompok-kelompak ini sangat merusak toleransi dalam berbangsa dan bernegara karena pergerakanya bersenjata mengacaukan keamana Negara.
            Wahai Bapa ibu guru ini tugas kita semua sebagai seorang pendidik untuk mencetak generasi yang tangguh yang mampu membentengi diri  kokoh akidah agamanya, meningkatkan disiplin belajarnya, mecerdaskan pengetahuan akademik, politik dan sosialnya sehingga menghasilkan generasi mulia yang berkarakter gemilang, yang mampu menyongsong peradapan dunia.


           



This Is The Oldest Page


EmoticonEmoticon